Dalam tulisan kali ini, akan membahas mengenai keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah ataupun karya tulis lain. Indonesia sering disebut negara dengan minat literasi rendah. Rendahnya tingkat literasi bangsa Indonesia ditengarai karena selama berpuluh-puluh tahun bangsa Indonesia hanya berkutat pada sisi hilir. Maksud dari sisi hilir yakni masyarakat yang terus dihakimi sebagai masyarakat yang rendah budaya bacanya. Sebagai mahasiswa, seharusnya kita mampu memberikan ide inovatif guna menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya literasi masyarakat Mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata mengenai permasalahan yang terjadi, khususnya dalam meningkatkan budaya literasi. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan literasi yang baik. 

Banyak dari kalangan mahasiswa mengeluhkan susah untuk menulis gagasan, ide, ataupun opini dalam bentuk karya tulisan. Walaupun terlihat mudah, menulis bukanlah perkara yang dapat diselesaikan dengan cepat karena perlu banyak kosa kata yang harus dipahami, kemampuan pembendaharaan kata, dan pemilihan konjungsi yang tepat agar tulisan dapat terlihat terstruktur dan menarik untuk dibaca. Menulis menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa atau pribadi yang memiliki kelebihan di public speaking. Menurut riset, pribadi yang memiliki kelihaian dalam menulis, memiliki kekurangan di public speaking.

Menulis dan berbicara di depan umum tentunya merupakan bahan dasar yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Bagaimana tidak? Mahasiswa harus lihai dalam presentasi, menyampaikan gagasan, dan percaya diri di depan publik. Mahasiswa juga diharuskan memiliki kemampuan menulis guna memenuhi beberapa tugas penulisan ilmiah, hasil riset, laporan praktik, dan jurnaling. Tujuan dari mahasiswa wajib memiliki kemampuan tersebut adalah guna berani berbicara dan menulis gagasan positif selama perkuliahan dan sebagai bekal di dunia kerja yang akan datang. 

Dengan menulis, mahasiswa dapat menyampaikan dan menstrukturkan ide dan gagasan yang ada di benak mahasiswa.  Mahasiswa merupakan aset agen perubahan yang sangat berperan penting dalam pertumbuhan pendidikan suatu bangsa, dengan mahasiswa berani menyampaikan gagasan, terbukti bahwa pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan dan kemajuan sebuah bangsa. Lalu apa yang harus dilakukan jika kita belum memiliki keterampilan menulis?  Banyak orang beranggapan bahwa menulis merupakan sebuah bakat seseorang. Padahal, menulis merupakan sebuah keterampilan. Cara seseorang untuk melatih keterampilan menulis adalah dengan cara sering membaca. Dengan sering membaca, kita dapat melihat berbagai referensi bacaan dan penulisan kalimat yang tepat. Sebagai penulis, kita juga harus peka dengan keadaan sekitar untuk memunculkan ide kreatif. Tidak hanya itu, kita juga perlu melihat dari sisi lain sebuah ide untuk acuan perbandingan agar karya kita dapat lebih matang.

Menurut riset, menulis membantu mengeluarkan ekspresi terpendam dalam pikiran dan hati. Menulis justru membuat seseorang lebih menghargai momen, mengerti cara merefleksikan diri, dan menjadi pribadi yang dapat berpikir lebih matang. Menulis juga mampu membantu menata ulang pikiran yang awalnya tidak beraturan, menjadi lebih tertara dan dapat melepaskan perasaan terpendam. Menulis mampu menyerap informasi lebih baik dan membuat khususnya mahasiswa menjadi lebih mudah dalam menyerap materi.

Kenapa Mahasiswa Harus Lihai Menulis? Alasan yang pertama yaitu, Selama proses pembelajaran, Mahasiswa pasti sering berhadapan dengan aktivitas kepenulisan ilmiah Contohnya, seperti skripsi, tesis, ataupun disertasi. Tugas kuliah sehari-hari pun banyak dalam bentuk karya tulis ilmiah seperti makalah, proposal, artikel, ataupun jurnal yang tentunya disajikan dalam bentuk karya tulisan ilmiah. Alasan yang kedua yaitu, sebagai Mahasiswa kewajiban kita adalah belajar. Salah satu tips agar memori otak kita dapat berjalan dengan baik adalah dengan gemar menulis. Dengan menulis, mahasiswa dapat merekam dan menyampaikan gagasan ide yang ada dalam sebuah peristiwa di mata kuliah. Alasan yang ketiga, yaitu dengan menulis sama saja kita memajukan peradaban. Tulisan merupakan sebuah bukti adanya kemajuan peradaban. Tulisan juga merupakan sebab terbentuknya peradaban manusia. Bukti sejarah atau tradisi di zaman lampau hanya dapat diketahui dengan membaca sebuah naskah ataupun tulisan lama. 

Merasa kurang percaya diri dalam menulis merupakan hal wajar. Namun, sebagai mahasiswa yang baik kita perlu belajar demi terwujudnya kesempurnaan penyampaian gagasan ide yang ada di dalam benak kita. Menulis bukanlah bakat, melainkan keterampilan yang harus diasah. Kalau bukan mulai sekarang kapan lagi? Mahasiswa wajib hukumnya belajar banyak hal baru. Membaca referensi buku atau karya tulis ilmiah lain dapat membuka ide pikiran kita menjadi lebih terbuka. Melihat keadaan sekitar juga dapat membuka jalan ide kreatif. Misal, di sekitar kita sedang terjadi suatu peristiwa, kita dapat mengambil masalah tersebut menjadi sebuah ide yang dapat kita kupas. Kita juga perlu melihat sisi lain dari opini yang telah kita sampaikan. Dengan melihat opini lain, kita dapat melihat sudut pandang lain tentang karya yang kita rancang. Coba melihat penilaian orang terhadap tulisan kita juga disarankan. sebelum menyuruh orang lain menilai, jangan menjelaskan dahulu isi tulisan tersebut secara lisan. Setelah dibaca, tanyakan padanya apakah orang tersebut memahami isi tulisan kita. Apa yang kita tulis, belum tentu dipahami orang lain atau pembaca. Sebagai penulis, kita tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bahan bacaan orang lain. Pantang menyerah untuk berlatih menulis merupakan hal paling penting dalam proses keterampilan menulis. Sebagai mahasiswa, salah satu tugas tersirat kita adalah membudayakan literasi dan berani menyampaikan ide serta gagasan dalam bentuk lisan maupun tulisan.