Skip to content

Demi Tuhan, Perempuan itu Berjuang Mati-Matian

Puisi ini menggambarkan perjuangan seorang yang terbelenggu oleh dunia, mencari keadilan dan kesetaraan, meskipun sendirian dan ketakutan. Akhirnya, ia mati tanpa menikmati hasil perjuangannya.

Demi Tuhan, Perempuan itu Berjuang Mati-Matian

Karya: Mentari Nurlita Ramadhan

 

Terbelenggu fana fantasi dunia

Gila dalam bayang-bayang

Terikat oleh rasa ketidaknyamanan

Pada akhirnya, ia hanya akan mati terbuang

 

Tidak, 

Jiwanya tidak akan mati, raganya tetap kokoh berdiri

Tetap bergerak merangsek di tengah keramaian

Meskipun ia sendirian, ketakutan

 

Berlari dan berjalan tanpa teman

Tak memerlukan tuntunan dan pegangan

Dicarinya jalan keluar

Agar hatinya, tak lagi kebas mati rasa

 

Menolak perintah diam,

Terus bergerak ke depan sekalipun itu jurang

Mencari keadilan,

dari jiwa bangkitnya yang dianggap gila

 

Demi Tuhan, ia berjuang

Melawan arus kapitalis yang menerjang

Demi Tuhan, ia berusaha

Melawan paradigma patriaki yang merongrong hati

 

Tapi ia sendirian,

Mati mengenaskan,

Setelah semua kesetaraan itu, ia dapatkan

dan semua perempuan, mendapat kesejahteraan.

 

Dicarinya bahagia,

Setelah dapat, ia mati begitu saja

Diusahakannya perubahan

 

Setelah dapat,

Ia tak menikmati hasil perjuangan

Bagikan ke orang-orang

Unggahan Terkait

Jadi "Si Paling Update", Berlangganan, Yuk!